Bagi orang - orang yang berkecimpung di bidang tehnik, alat ukur Jangka sorong atau biasa kita kenal dengan nama Sigmat ini adalah benda yang tidak asing lagi, namun bagi orang awam yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan tehnik akan kesulitan menggunakan alat ini dan bingung membaca angka - angkanya, namun ingin mengukur suatu benda dengan skala yang akurat, nah selama anda ingin belajar tidak ada yang tidak bisa di pelajari oleh sebab itulah Ayo Pelajari Caranya Membaca Alat ukur Sigmat - Caliper atau Jangka Sorong ! caliper atau sigmat sering juga disebut dengan nama jangka sorong merupakan sebuah alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan dan kedalaman celah, dengan tingkat ketelitian sampai dengan 0,05 mm (dimana jumlah strip pada skala slider ada 20 strip, sehingga 1 mm : 20 = 0,05 mm). Sebelum kita membahasnya lebih lanjut tentang teori Membaca Alat ukur Sigmat - Caliper atau Jangka Sorong ini, maka ada baiknya anda menyimak sejenak video Tutoria berikut ini yang berisi cara membaca jangka sorong / Sigmat dengan mudah, selamat menyaksikan.
SEKILAS INFO
Mau Pempers Gratis Premium Care New Born isi 13 Gratis ? Tersedia 40 Ribu Paket Sample Gratis Isi 13 Pcs untuk Anda !
Good Luck!
Cek Info Promo Gratisan Berikutnya Di Sini
Jangka sorong atau signmat dapat digunakan dengan mudah dalam menghitung panjang suatu benda. Jangka sorong adalah salah satu alat ukur dari besaran pokok panjang. Jangka sorong memiliki bentuk yang mirip kunci inggris dengan rahang yang dapat digeser. Jangka sorong ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm
.
Bagian jangka sorong
1. Out side jaws = mengukur bagian luar
2. Inside Jaws mengukur bagian dalam
3. Dept bar mengukur kedalaman
4. Step mengukur ketinggian
5. Skala Utama Skala dalam menunjukan nilai angka Nominal
6. Skala Vernier : skala geser menunjukan angka desimal menambah ketelitian hasil ukur
Ketelitian Jangka Sorong
1. Ketelitian 0,02mm : skala Vernier terbagi 50 ruas
2. Ketelitian 0,05mm : skala Vernier terbagi 20 ruas
3. ketelitian 1/128inch : skala vernier terbagi 8 ruas satuan yg dipakai Inch (bagian atas)
Cara Pembacaan Jangka Sorong
1. baca skala utama dengan membaca garis angka nol skala vernier terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama ini akan menunjukan angka nominal
2. Baca skala vernier dengan membaca garis ke berapa dari skala vernier yang paling lurus dengan garis sekala utama, ini akan menunjukan Angka desimal
3 menjumlahkan angka nominal dan angka desimal
SEKILAS INFO
Mau Pempers Gratis Premium Care New Born isi 13 Gratis ? Tersedia 40 Ribu Paket Sample Gratis Isi 13 Pcs untuk Anda !
Good Luck!
Cek Info Promo Gratisan Berikutnya Di Sini
Jangka sorong atau signmat dapat digunakan dengan mudah dalam menghitung panjang suatu benda. Jangka sorong adalah salah satu alat ukur dari besaran pokok panjang. Jangka sorong memiliki bentuk yang mirip kunci inggris dengan rahang yang dapat digeser. Jangka sorong ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm
.
Pada Dasarnya Komponen jangka sorong. Jangka sorong terdiri dari:
- Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
- Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
- Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.
- Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
- Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm
- Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
- Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
- Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw)
Bagian jangka sorong
1. Out side jaws = mengukur bagian luar
2. Inside Jaws mengukur bagian dalam
3. Dept bar mengukur kedalaman
4. Step mengukur ketinggian
5. Skala Utama Skala dalam menunjukan nilai angka Nominal
6. Skala Vernier : skala geser menunjukan angka desimal menambah ketelitian hasil ukur
Ketelitian Jangka Sorong
1. Ketelitian 0,02mm : skala Vernier terbagi 50 ruas
2. Ketelitian 0,05mm : skala Vernier terbagi 20 ruas
3. ketelitian 1/128inch : skala vernier terbagi 8 ruas satuan yg dipakai Inch (bagian atas)
Cara Pembacaan Jangka Sorong
1. baca skala utama dengan membaca garis angka nol skala vernier terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama ini akan menunjukan angka nominal
2. Baca skala vernier dengan membaca garis ke berapa dari skala vernier yang paling lurus dengan garis sekala utama, ini akan menunjukan Angka desimal
3 menjumlahkan angka nominal dan angka desimal
Berikut ini Cara Membaca Jangka Sorong / Sigmat Skala Nonius 0,01 - Yang Umum di Gunakan
Ada trik khusus yang bisa digunakan untuk membaca jangka sorong dengan baik, yaitu sebagai berikut:
- Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca sebelum angka nol skala nonius pada jangka sorong.
- Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama, kemudian kalikan dengan angka ketelitian alatnya.
- Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.
Mari kita praktekkan tips diatas melalui contoh pengukuran diameter silinder aluminium seperti yang tampak pada gambar berikut ini:
Membaca Jangka Sorong
- Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,2 cm.
- Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 4. Jadi Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
- Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm.
- Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Apakah hanya mengukur panjang saja? Berikut beberapa kegunaan dari jangka sorong :
Mengukur Panjang atau Diamter Luar Suatu Benda
Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
Mengukur Kedalaman Suatu Benda/Lubang
PERHATIAN DALAM PENGUKURAN DENGAN SIGMAT - VERNIER CALIPER
a) Pastikan vernier caliper yang kita gunakan dalam kondisi baik, lakukan pengetesan dengan cara seperti gambar dibawah ini:
- untuk mengukur suatu benda dari sisi luar (mengukur panjang dan tebal suatu benda) dengan cara diapit dengan menggunakan rahang luar (external jaws)
- untuk mengukur diameter suatu benda yang biasanya berupa lubang (misalnya lubang pipa, lubang cincin, maupun lubang lainnya) dengan cara memasukannya pada rahang dalam (internal jaws)
- untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur (depth measuring blade). Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Tidak bisa secara sembarangan kita menggunkan jangka sorong, karena bila kita menggunkan jangka sorong secara sembarangan maka jangka sorong tersebut akan cepat rusak, yang tentunya akan berakibat hasil pembacaan jangka sorong menjadi keliru. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan jangka sorong.
- bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya sebelum melakukan pengukuran
- pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
- Pastikan angka “0” pada kedua skala bertemu dengan tepat.
- Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
- Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
- Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
- Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
- Untuk mencegah salah baca (kesalahan paralaks), miringkan skala nonius sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
- Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah dipakai.
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi benda ukur :
Mengukur Panjang atau Diamter Luar Suatu Benda
Untuk mengukur panjang, tebal atau diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
- Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws)
- Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external jaws).
- Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws)
- Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
- Terakhir, catatlah hasil pengukuran anda
Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
- Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam (internal jaws) sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
- Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
- Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
- Catatlah hasil pengukuran anda
Mengukur Kedalaman Suatu Benda/Lubang
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
- Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
- Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
- Catatlah hasil pengukuran anda.
PERHATIAN DALAM PENGUKURAN DENGAN SIGMAT - VERNIER CALIPER
a) Pastikan vernier caliper yang kita gunakan dalam kondisi baik, lakukan pengetesan dengan cara seperti gambar dibawah ini:
- Posisikan caliper seperti gambar disamping.
- Amati penunjukan skala utama dan skala kedua, semua harus pada posisi nol.
- Amati celah antara jaw dan beaks harus benar-benar rapat dan tidak ada celah sedikitpun.
- Jika kita akan menggunakan bar untuk mengukur kedalaman suatu celah atau lubang pastikan pada posisi ini semua bar masuk dan rata dengan skala utama.
- Jika salah satu syarat diatas tidak dipenuhi berarti caliper tersebut sudah tidak akurat.
c) Pasang part yang akan kita ukur pada jaws (outside), beaks (inside) atau bar (untuk kedalaman) pada posisi yang tepat.
d) Geser skala kedua sehingga part yang akan diukur dapat dipegang oleh caliper, kunci lock agar skala tidak berubah.
e) Baca skala utama dan skala kedua dengan akurat, amati dengan tepat agar hasil tidak salah dalam pembacaan.
f) Berikut ini adalah posisi pengukuran yang benar dan yang salah.
g) Pastikan juga untuk diperhatikan posisi part yang diukur terhadap caliper.
Perlu anda ketahui bahwa Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi 3 jenis yakni:
Jangka sorong biasa (manual)
Jangka sorong jenis ini biasanya sering digunakan oleh siswa-siswi di sekolah pada saat melakukan praktikum. Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong ini agak ribet karena melibatkan skala uama dan skala nonius. Pada postingan ini akan dibahas bagaimana menggnakan jangka sorong biasa atau manual.
Jangka sorong analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan jangka sorong biasa (manual), namun ada jangka sorong yang lebih praktis dari jangka sorong jenis ini.
Jangka sorong digital
Jangka sorong biasa dan analog dirasa kurang praktis dan efisien maka orang-orang mulai membuat jangka sorong yang lebih praktis dan efisien. Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang-orang sudah bisa membuat jangka sorong digital. Jangka sorong digital mampu secara langsung menjukan berapa besarnya hasil pengukuran suatu benda yang kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi.
KESIMPULANNYA :
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong Manual dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
- Bacalah skala utama (SU) yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SN)
- Bacalah skala nonius (SN).yang tepat berimpit dengan skala utama (SU).
- Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = SU + (SN x Ketelitian jangka sorong)
Untuk lebih memahami tentang cara penggunaan jangka sorong, perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut berapa hasil pembacaan jangka sorong tersebut.
Hasil pengukuran ini sebesar 16,25 atau 1,625 cm. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah-langkahnya sebagai berikut.
=> Amati dan baca skala utamanya adalah 10 mm.
=> Lihat pada skala nonius yang dekat dengan angka nol adalah 6 mm.
=> Lihat skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama adalah garis 2,5. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai lebih adalah 2,5 x 0,1 mm = 0,25 mm = 0,025 cm.
=> Jadi bacaan jangka sorong adalah 10mm + 6 mm +0,25 mm = 16,25 mm = 1,625 cm.
Artikel ini dirangkum Dari Berbagai Sumber
Sebelum Anda Menutup Halaman Ini ada baiknya anda berbagi kasih dengan membagikan Informasi bermanfaat ini kepada teman - teman yang lain dengan cara menekan Tombol Share Di bawah Postingan ini, agar semakin banyak orang yang di berkati lewat informasi yang anda bagikan.
0 komentar:
Posting Komentar