• Linguistics Creativity

    Kreativitas Linguistik
    Ilmu yang menelaah tentang bahasa tidak bisa dipisahkan dari pemakai bahasa tersebut. Fungsi bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Para ahli ilmu sosial mulai mengkaji hubungan antara manusia dalam hubungannya dengan bahasa sebagai alat interaksi sosial (social interaction), sehingga munculah ilmu tentang bahasa (linguistik).

    Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi. Telaah ilmu bahasa tidak bisa dipisahkan dari pemakai bahasa. Salah satu tujuan linguistik adalah memberikan sifat-sifat bahasa yang umum bagi manusia dan yang membedakannya dari sistem komunikasi binatang.

    Cairns (1976: 5) menyatakan bahwa bila kita ingin memandang bahasa sebagai suatu ciri biologis manusia, maka haruslah kita menjelaskan bagaimana caranya suatu sistem biologis seperti otak manusia dapat mewujudkan kreativitas.

    Maka dari itu aspek kreatif bahasa harus mendapat perhatian yang besar. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai kreativitas bahasa, khususnya pada aspek kreativitas yang keempat yaitu kesanggupan kosa kata baru.

    Kreativitas atau produktivitas merupakan ciri bahasa yang universal dan Chomsky selalu menekankan adanya kesemestaan bahasa, universalia bahasa atau “linguistic universals” atau “language universals”. (Silitonga, 1976:121)
    • Kreativitas lingusitik mempunyai 4 aspek, yaitu:
    • Keterbatasan ekspresi linguistik
    • Relatif bebas dari pengawasan stimulus
    • Keserasian ujaran dengan keadaan
    • Kesanggupan mencipta kosakata baru
    Kesanggupan Mencipta Kosa Kata Baru
    Aspek keempat dari kreativitas linguistik adalah kemampuan mencipta kosa kata baru. Cara untuk membentuk kata-kata baru ada bermacam-macam, diantaranya:
    • Dengan penggabungan kata-kata atau bagian-bagian kata yang sudah ada sebelumnya.
    • Dengan jalan mengganti makna kata-kata yang telah dipergunakan sebelumnya.
    • Dengan jalan meminjam kata-kata dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.
    • Dengan jalan menciptakan kata-kata baru, yang sebelumnya belum pernah ada.
    • Dalam hal ini sistem bahasa sebagai satuan kognitif nampak ketika setiap orang yang normal dalam jangka waktu yang tidak tentu menganggap ucapan-ucapan baru sebagai ucapan-ucapan yang wajar.
  • 0 komentar:

    Posting Komentar