ABOUT US

Our development agency is committed to providing you the best service.

OUR TEAM

The awesome people behind our brand ... and their life motto.

  • Neila Jovan

    Head Hunter

    I long for the raised voice, the howl of rage or love.

  • Mathew McNalis

    Marketing CEO

    Contented with little, yet wishing for much more.

  • Michael Duo

    Developer

    If anything is worth doing, it's worth overdoing.

OUR SKILLS

We pride ourselves with strong, flexible and top notch skills.

Marketing

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

Websites

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

PR

Development 90%
Design 80%
Marketing 70%

ACHIEVEMENTS

We help our clients integrate, analyze, and use their data to improve their business.

150

GREAT PROJECTS

300

HAPPY CLIENTS

650

COFFEES DRUNK

1568

FACEBOOK LIKES

STRATEGY & CREATIVITY

Phasellus iaculis dolor nec urna nullam. Vivamus mattis blandit porttitor nullam.

PORTFOLIO

We pride ourselves on bringing a fresh perspective and effective marketing to each project.

Tampilkan postingan dengan label Translation. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Translation. Tampilkan semua postingan
  • Apa Bahasa Inggris dari Buka Puasa?

    Apa bahasa Inggrisnya berbuka puasa?

    Apakah 'open fasting' ?

    Dalam bahasa Inggris, berpuasa adalah 'fast'. Kata fast jika dirubah ke dalam bentuk continuous maka akan menjadi 'fasting'.

    Akan tetapi, meski bahasa Inggris dari berpuasa adalah 'fasting', namun berbuka puasa dalam bahasa Inggris bukanlah 'open fasting'. Melainkan 'have breakfast'.

    Kata 'breakfast' itu sendiri diambil dari kata 'break a fast', yang artinya membatalkan puasa.

    Lalu, kenapa sarapan juga di sebut dengan breakfast?

    Karena kata sarapan dianggap sebagai pembatal puasa selama orang tidur di malam hari sehingga makan pertama kali dianggap sebagai aktifitas pembatal puasa tersebut.

    Tetapi pada kenyataannya, bahasa Inggris buka puasa yang sering kita lihat adalah 'open fasting'. Namun justru kata 'open fasting' ini kurang tepat digunakan dalam bahasa inggris untuk menyatakan berbuka puasa.

    Alasan kenapa open fasting tidak tepat untuk menyatakan berbuka puasa:

    Kata 'open' yang digunakan pada kata/konteks berbuka puasa ini tidaklah sesuai dengan kata 'buka' yang biasa diartikan/diterjemahkan orang Indonesia untuk membatalkan puasa.

    Kata open atau buka sangatlah jauh maknanya dalam 'buka yang di artikan dalam buka puasa'. Penggunaan kata open sendiri lebih cocok untuk membuka suatu benda atau kata lain yang membutuhkan kata open, seperti;

    • Open the door, please
    • Open the book, page 8, etc.


    Selain itu, di dalam kamus juga disebutkan bahwa puasa adalah fast, dan berpuasa (bentuk continuous) adalah fasting. Sedangkan untuk buka/membatalkan puasa adalah break (the fast). Lalu, bagaimana penggunaan kata yang tepat untuk berbuka puasa dalam bahasa Inggris?

    Breakfast, Break fasting, Break the fast

    Breakfast hanya digunakan untuk istilah makan pagi atau sarapan pagi. Menurut kamus, breakfast adalah kata benda atau noun. Selain itu, kata breakfast biasanya digunakan untuk kata kerja tanpa objek atau yang biasa disebut dengan intransitive verb.

    Break fasting merupakan penggunaan kata yang kurang tepat jika dilihat dari frasa kata benda atau noun phrase. Akan tetapi, jika dilihat dari frasa kata kerja (verb phrase)-nya, break fasting tersebut akan lebih tepat jika kata fasting diubah menjadi the fast.

    Selain itu, menurut native speaker, breakfast sudah ditetapkan sebagai first meal of the day (makanan yang pertama di makan). Pada penggunaan fast disini diartikan seperti halnya yang ada di dalam kamus yakni puasa, dan fast disini adalah kata benda.

    Contoh kalimat:

    "Saya mau buka puasa 5 menit lagi."
    I’m going to break the fast in 5 minutes.
  • "Interpret" vs "Translate" dan Grammar Bhs.Inggris

    Perbedaan Antara "Interpret" vs "Translate"

    Memahami bahasa inggris khususnya grammar bahasa inggris dengan menerjemahkan setiap unsur kata yang ada dalam sebuah prase, kalimat atau klausa terkadang bukan tanpa resiko. Cara menerjemahkan word by word (kata per kata) seringkali membuat bingung pembelajar bahasa inggris tingkat pemula dan tidak sedikit yang merasa frustasi dan berhenti melanjutkan pembelajarannya.

    Dilain pihak, Pola penerjemahan berdasarkan konteks dengan menimbang beberapa aspek lain seperti bahasa dialektis setempat, budaya dan corak yang mewarnai masyarakatnya terkadang perlu dan penting agar makna yang terkandung dalam sebuah konteks tersebut dapat dan mudah dipahami oleh lawan bicara.

    Contoh:

    He is Andi.
    He is a student.
    He is lazy.
    He is here.
    He is at home.

    Penggunaan kata kerja structural (structural verb) berupa "is" pada contoh diatas --- bagi beberapa orang (baik pembelajar maupun guru) --- sering diartikan (diterjemahkan) sebagai: adalah, ada, berada, dan menjadi. Alternatif arti dari /is/ tersebut digunakan berdasarkan predikat yang menyertainya.

    /is/ diterjemahkan: "adalah" pada contoh kalimat seperti: He is a student (dia adalah seorang siswa).
    /is/ diterjemahkan: "ada" atau "berada" pada contoh, seperti: He is (ada/berada) here, atau he is (ada/berada) at home. Dan, /is/ diterjemahkan sebagai: "menjadi" pada contoh kalimat semacam: He is lazy.

    Pada saat kata /is/ digunakan pada bentuk atau pola kalimat lain, maka siswa atau pembelajar bahasa inggris pemula akan dibuat bingung karena lebih bersifat "memaksa" /is/ diterjemahkan seperti itu.

    Contoh pola lain itu, yakni:

    Is she a student?
    They are learning English together.
    The cat was drowned yesterday.

    Pada ketiga pola kalimat diatas, adalah mustahil menerjemahkan /is/ sebagai: ada, adalah, berada atau menjadi. Sehingga, --- sekali lagi --- guru terpaksa memberi "arti baru" dari /is/, /are/ atau /was/ pada pola tersebut dengan:

    Is = apakah
    are = sedang
    was = /ter-/ atau /-di/ atau lainnya.

    Andaikata penggunaan /is/ atau BE pada pola kalimat bahasa inggris berjumlah jutaan pola kalimat, tak dapat dibayangkan berapa makna yang terpaksa "dipaksakan" untuk menerjemahkan BE tersebut yang pada hakikatnya sama sekali bukan merupakan solusi dalam mengarahkan siswa agar mudah memahami bahasa inggris tapi justru mempersulit dan memperbodoh siswa itu sendiri.

    Contoh kasus diatas adalah salah satu penyebab masalah "keterlambatan pemahaman" siswa/i dalam belajar bahasa asing khususnya grammar bahasa inggris di Indonesia.

    Hubungan antara "Interpret" dan "Translate" dengan Grammar Bahasa Inggris

    Kata "interpret" dapat diterjemahkan sebagai: "menerjemahkan" dan begitu pula dengan "translate". Akan tetapi keduanya --- sebenarnya --- memiliki makna dan arah yang sama sekali jauh berbeda.
    Kata /interpret/ lebih mengarah pada makna: pola menerjemahkan dengan cara menafsirkan, memperkirakan atau menduga-duga suatu kata yang paling mendekati makna aslinya dengan mempertimbangkan hal-hal lain seperti struktur kalimat, ejaan, fungsi dan kedudukannya dalam sebuah kalimat.

    Dengan kata lain, kata /interpret/ bukanlah "menerjemahkan" dalam arti sebenarnya tapi lebih mengarah pada aspek "asumsi" atau "opini" untuk tujuan tertentu. Sedangkan kata /translate/ memiliki makna mutlak "menerjemahkan". Sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

    Interpret = menduga-duga, memperkirakan atau menafsirkan (yang paling dekat dengan kebenaran).
    Translate = menerjemahkan, mengalihbahasakan.

    Pola Pembelajaran Grammar Bahasa Inggris

    Dengan memahami penjelasan/uraian diatas, bahwa hingga saat ini --- berdasarkan observasi kami --- masih banyak ditemukan sumber belajar atau instruktur yang meng-interpret beberapa unsur kalimat sejenis BE diatas dengan memvonis bahwa itulah terjemahannya, atau dengan kata lain; /interpret/ adalah /translate/ dan menganggap bahwa keduanya sama saja. Ini seharusnya sudah tidak boleh terjadi lagi.

    Berdasarkan bahasan lalu mengenai Structural Word dan Lexical Word telah pelg-grammar.blogspot.com jelaskan secara rinci bahwa, setiap kata dalam bahasa inggris mesti berbentuk structural dan lainnya lexical.

    Pada salah satu contoh seperti diatas yaitu BE (is, am, are, was, were, be, been dan being) sebenarnya adalah jenis kata structural atau structural word yang tidak memiliki arti (tidak boleh atau tidak dapat di-translate/di-interpret) dalam wujud apapun. Menafsirkan (to interpret) atau menerjemahkan (to translate) BE akan menimbulkan masalah baru dalam bentuk ketidakkonsistenan bahasa dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi bahasa inggris.

    Itulah mengapa, seringkali pembelajar bahasa inggris kita sering mendapat tanggapan "New English Learners" dari orang asing khususnya dari USA dan London --- padahal di Indonesia tingkatannya sudah Intermediate ke atas --- disebabkan karena ketidakmengertian kalimat bahasa inggris yang diucapkan oleh orang Indonesia. Contoh structural bentuk lainnya, seperti; beberapa preposition dan articles.

  • Tips Menerjemahkan via Google Translate

    Bagaimana Cara Menerjemahkan Teks Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris di Google Translate

    Menerjemahkan suatu kalimat, paragraph atau teks menggunakan google translate terkadang (bahkan seringkali) tidak sesuai dengan grammar bahasa inggris. Apakah benar demikian? Pada dasarnya, google translate telah dikembangkan melalui tangan, pemikiran dan keahlian para ahli dibidang bahasa khususnya bahasa indonesia dan bahasa inggris. Itu berarti, google translate sudah mencakup kelengkapan dari aspek grammar (ketatabahasaan), jadi bukan hanya dari asal kata, kosakata (vocabulary) saja. Bila ternyata --- pada waktu teks bahasa indonesia akan diterjemahkan kedalam bahasa inggris melalui google translate masih ditemukan kerancuan dalam hal grammar khususnya susunan kalimatnya, maka kesalahan bukanlah terletak pada google translate sebagai mesin penerjemah tapi pada kita sendiri --- karena ketidaktahuan kita tentang bagaimana cara menggunakan google translate untuk kegiatan penerjemahan agar sesuai dengan grammar bahasa inggris.

    Cara Menggunakan Google Translate agar sesuai dengan Grammar Bahasa Inggris

    #Metode Penerjemahan

    English Translator | Google Translate | Pelg-grammar

    Ada 2 cara menerjemahkan yang merupakan wujud metode penerjemahan yang sering digunakan oleh para penerjemah yaitu:

    • Menerjemahkan berdasarkan konteks
    • Menerjemahkan berdasarkan faktor

    Contextual Translation

    Bagaimana cara menerjemahkan berdasarkan konteks? Contextual Translation (Menerjemahkan berdasarkan konteks) adalah dengan cara menghubungkan antara kalimat sebelumnya dan kalimat sesudahnya (jika ada). Dengan cara ini akan dapat dipastikan arti atau makna suatu kata atau kalimat secara jelas dan mendekati ketepatan makna hingga 90%.

    Misalnya, kita akan mencoba menerjemahkan makna yang terkandung dalam kalimat tanya: /how long have you been staying here?/ setelah membaca potongan paragrap berikut ini:

    "...... She lives 45 kilometers from the company where she is working now, ....... She will have stayed in an apartment for 12 months."

    Linda's friend: "How long have you been staying here?"
    Linda: "about 10 months".

    Sekarang, apa makna yang terkandung dalam kalimat tanya /How long have you been staying here?/ tersebut?. Bila kita melihat dan membaca konteks kalimat dalam potongan paragrap tersebut, diketahui bahwa Linda bekerja di perusahaan tersebut yang lokasinya 45 kilometer dari tempat tinggalnya yang asli. Sekarang dia mau tidak mau harus tinggal di apartemen dimana ia dapat menjangkau perusahaan tempat ia bekerja lebih dekat dan harus tinggal selama 1 tahun di apartemen tersebut.
    Perhatikan penggunaan kata /live/ yang berarti /tinggal dan menetap/ dengan kata /stay/ yang berarti /tinggal -- untuk sementara atau tidak menetap/. Itulah yang membuat teman Linda menanyakan pertanyaan tersebut, sehingga kita dapat menerjemahkan pertanyaan tersebut, yaitu: "berapa lama kamu tinggal di apartemen tersebut?". Menerjemahkan /here/ dengan /di apartemen/ lebih mendekati makna yang sebenarnya oleh karena konteks paragraph itu mengacu pada /........ stayed in an apartment ..... / walaupun pada saat teman linda mengeluarkan pertanyaan itu, mereka sedang berada di tengah pasar atau ditempat Linda bekerja.

    Factor Translation

    Menerjemahkan berdasarkan faktor yaitu menerjemahkan berdasarkan asumsi penerjemah yang ia yakini tentang bagaimana suatu konteks kalimat itu ditulis oleh penulis aslinya berdasarkan pengaruh sosial, budaya, politik dan keadaan yang mempengaruhi saat ia menulis konteks tersebut. Cara menerjemahkan seperti ini sangat kompleks dan rumit dan hanya diterapkan oleh penerjemah resmi/pakar yang benar-benar mengerti seluk-beluk aspek bahasa dan aspek penerjemahan. Penerjemahan dengan metode ini tidak hanya mengkaitkan aspek grammatical, dialektis dan sumber acuan lainnya, tapi juga mencoba berusaha untuk menafsirkan keadaan (kondisi) yang mempengaruhi penulis aslinya pada waktu menulis bacaan yang akan diterjemahkan tersebut. Penerjemahan dengan cara ini sama saja dengan apa yang sering kita dengar dengan istilah "penyambung lidah .....". Itu berarti, hasil terjemahannya dapat dipastikan 100 persen tepat dan akurat.


    #Menerjemahkan Menggunakan Google Translate

    Menyimak uraian diatas, kegiatan penerjemahan ternyata tidaklah semudah yang dikira oleh banyak orang. Ada kaidah/norma tertentu didalam proses penerjemahan, pun begitu pula dengan Google translate.

    Penyebab Kerancuan Aspek Grammar pada Google Translate

    Apa yang menjadi penyebab utama munculnya kerancuan dalam aspek grammar pada waktu kita hendak menerjemahkan dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dengan menggunakan google translate?

    1. Penyebab utamanya adalah penggunaan istilah-istilah yang tidak dikenal oleh google translate.
    Contoh:
    kita sering menggunakan kata "kenapa" daripada "mengapa", dsb.
    Contoh lainnya: sih, gak, gue, emang, seberapa, ngapain, dsb.

    2. Kesalahan dalam hal spelling (ejaan).
    Contoh:
    brapa --> seharusnya: berapa
    karna --> seharusnya: karena

    3. Sering menggunakan singkatan yang tidak perlu.
    Contoh:
    t'lah --> seharusnya: telah
    sll --> seharusnya: selalu.
    spt --> seharusnya: seperti.

    4. Kesalahan dalam tata susunan (struktur) kalimat.
    Contoh - coba bedakan hasil terjemahan antara:

    sudahkah kamu menikah? dengan: apakah kamu sudah menikah?

    Hasilnya adalah:
    Sudahkah kamu menikah? --=> Have you been married?
    Apakah kamu sudah menikah? --=> Are you married?

    Secara sekilas keduanya tidak ada perbedaan. Bahkan keduanya sudah diterjemahkan google dengan grammar yang tepat. Akan tetapi, yang manakah hasil terjemahan yang paling kontekstual? Jawabnya tentu "Are you married?". Oleh karena makna "have you been married?" lebih cenderung memberi kesan "baru saja" menikah atau kemungkinan setelah menikah akan bercerai atau menikah lagi. Sedangkan "are you married?" lebih memberi kesan "status" pernikahan. Kesalahan ini timbul dikarenakan kita salah dalam memasukan sumber kalimat asalnya (yaitu, bahasa indonesia-nya).

    Dari berbagai sumber yang kami dapatkan, permasalahan terbanyak justru terdapat pada point nomor 4 (empat) diatas, dimana sering terjadi kesalahan dalam struktur bahasa asal (bahasa indonesia) yang kita ajukan ke google translate.
    Pada kalimat yang mengandung pertanyaan, google translate lebih cenderung memprioritaskan (agar hasil terjemahannya sesuai dengan apa yang kita inginkan) bentuk-bentuk pertanyaan:
    Yes/no Question dan Question Word.

    Dalam kasus ini, penggunaan kata "Apakah" yang mengacu pada "Yes/No Question" lebih cenderung hasilnya bagus ketimbang menggunakan kata bantunya seperti: sudahkah, akankah, haruskah, dsb.

    #Tips Menerjemahkan Menggunakan Google Translate

    Agar hasil terjemahan google translate tersebut lebih optimal dan bagus, berikut ini tips bagaimana cara membuat kalimat atau paragraph yang bisa dipahami oleh google translate.

    1. Kalimat Positif (Positive Sentence)

      Caranya:
      Gunakanlah pola kalimat baku yang merupakan unsur kalimat/pesan inti yang ingin diterjemahkan.
      Misalnya:
      "Saya ingin pergi ke pusat perbelanjaan."
      Tapi bila anda memasukkan kalimat: "Saya ingin ke pusat perbelanjaan" maka kalimatnya menjadi salah.
      .
      Selain itu, kalimat /Saya ingin pergi ke pusat perbelanjaan/ akan ditafsirkan google bahwa anda ingin berbelanja. Dengan kata lain, "apa tujuan anda pergi ke pusat perbelanjaan selain berbelanja?" dan itulah sebabnya, google akan menerjemahkan: "I want to go shopping". Akan sama hasilnya bila anda memasukkan kalimat baku berikut: "Saya ingin pergi berbelanja".
      .
      Pada level bentuk waktu (tenses), sebaiknya anda menggunakan salah satu dari 2 unsur berikut ini:
      • Gunakan kata keterangan waktu untuk menandai kapan terjadinya sesuatu itu.
        Contoh:
        Kemarin saya belajar bahasa inggris.
        .
        Coba bedakan dengan kalimat:
        Sekarang saya belajar bahasa inggris.
        .
        Dengan cara diatas, google translate akan menerjemahkan sesuai tenses (bentuk waktu) bahasa inggris yang tepat.
      • Gunakan susunan kata bantu bahasa inggris berdasarkan terjemahan kata per kata yang mencakup:
        akan
        akan telah
        akan telah sedang
        sedang
        akan sedang
        telah sedang
        .
        dan, adalah lebih bagus bila ditambahkan kata keterangan waktu seperti contoh diatas.
        .
      .
    2. Kalimat Negatif (Negative Sentence)

      Google translate mengenali kalimat negatif dari kata "tidak" dan "bukan" secara lebih tepat ketimbang kata negasi lainnya.
      Contoh:
      Saya tidak mengerti --> I do not understand.
      .
      Google translate akan menerjemahkan kata negasi "tidak" pada verbal sentence dan kata "bukan" pada nominal sentence (lihat bahasan mengenai: verbal dan nominal bahasa inggris).
      Selain itu, apabila anda memasukan kata kerja transitif pada sebuah kalimat, maka hendaklah gunakan object-nya. Bila tidak, maka google akan salah dalam menerjemahkannya.
      Contoh:
      saya sedang tidak belajar.
      Kalimat ini mengandung kata kerja transitive berupa: /belajar/ sehingga harus ditambah dengan object agar sesuai dengan pola kalimat sebenarnya dan tenses-nya.
      .
      Jadi yang benar adalah:
      Saya sedang tidak belajar Bahasa Inggris.
      Disini, kata "Bahasa Inggris" adalah object-nya dari kata kerja "belajar".
      .
    3. Kalimat Pertanyaan (Interrogative Sentence --- termasuk Yes/No Question).

      Pada bentuk kalimat pertanyaan, gunakanlah kata tanya bila bukan berwujud yes/no question atau gunakan ungkapan seperti halnya yes/no question.
      Contoh:
      Apa itu?
      Apakah kamu setuju?
      .
      Catatan:
      Gunakan tanda tanya (?) diakhir kalimat tanya untuk menghindari salah-tafsir yang dilakukan oleh google. Misalnya, coba masukkan kedua kalimat berikut ini dan lihat perbedaannya:
      Apa itu
      Apa itu?
      .

    Tambahan:
    Biasakanlah menggunakan tanda baca yang tepat, seperti koma, titik, tanda tanya dan tanda seru sesuai kalimatnya untuk menghindari dualisme dalam penerjemahan yang dihasilkan.
    --- google editorial: menterjemahkan atau menerjemahkan.
  • Apa Bahasa Inggrisnya "yang"

    Memahami Kedudukan Kata "Yang" dalam Kalimat

    Kata "yang" sering digunakan dalam bahasa indonesia, misalnya: "apa yang kamu lakukan?", "dialah yang bersalah", "hanya aku yang tau", "gadis yang cantik",dsb. Penggunaan kata "yang" dalam bahasa Indonesia menimbulkan masalah saat seorang pembelajar bahasa inggris bertanya: apa bahasa inggrisnya "yang"?. Bila kita melihat dan meneliti di grammar bahasa inggris serta kamus bahasa inggris, maka kita tidak akan menemukan satu baris kalimat pun atau bahasan yang membicarakan mengenai "yang" ini. Lalu bagaimana caranya menterjemahkan "yang" kedalam bahasa inggris?.

    Mengidentifikasi Kedudukan & Penggunaan Kata "Yang" dalam Kalimat.

    Bahasa Inggris memiliki aturan tersendiri didalam membahas sebuah kata, prase, kalimat maupun prase dan menjadi pembeda antara ketatabahasaan bahasa inggris (baca: grammar bahasa inggris) dengan bahasa indonesia dan bahasa lainnya di dunia. Disini tersirat sebuah keunikan yang mesti dimiliki oleh tiap-tiap bahasa-bahasa di dunia termasuk kata "yang" yang akan kita bahas berikut ini.

    Untuk mengetahui terjemahannya tersebut --- dikarenakan tidak ada penjelasan apapun dalam bahasa inggris yang menggambarkan penggunaan kata "yang" tersebut --- maka, penting untuk mengidentifikasi alias meneliti satu per satu mengenai: kapan kata "yang" digunakan dalam prase atau kalimat bahasa indonesia itu? Dalam prase atau kalimat yang bagaimanakah kata "yang" itu digunakan?.

    Berikut ini adalah hasil identifikasi kata "yang" menurut bahasa indonesia:

    1. "yang" adalah sebuah kata (a word). Tepatnya adalah kata depan (preposition).

    Contoh:
    Saya memiliki anak yang cerdas.

    (disini, kata "yang" digunakan pada prase, yaitu: /anak cerdas/ --> /anak yang cerdas/).
    Coba bedakan:
    (i) Anak itu cerdas. (bentuk kalimat)
    (ii) Anak yang cerdas --- (bentuk prase. Baca kembali mengenai: apa itu prase/phrase?)

    2. "yang" berfungsi sebagai kata ganti (pronoun --- baik kata ganti orang maupun kata ganti benda).

    Contoh:
    Yang mengenal orang itu kini sudah pergi.

    (kata /yang/ pada contoh ini berkedudukan sebagai kata ganti orang dimana kata /yang/ mengacu pada kata tanya berupa: /siapa/ yang digunakan untuk menanyakan orang. Sehingga, lengkapnya adalah: /siapa yang mengenal ....../. Selain itu, kata /yang/ pada contoh ini pun berkedudukan sebagai subject dari klausa: /orang yang mengenal orang itu/ (baca: sub clause).


    Dengan demikian, ada 2 unsur dalam kalimat tersebut, yaitu:
    (i) subject = yang mengenal orang itu
    (ii) verb = sudah pergi.
    Dengan demikian, kedudukan kata /yang/ berfungsi sebagai pembangun unsur subject dalam bentuk sub clause.
    Bila membaca kamus besar bahasa indonesia mengenai definisi dan fungsi kata "yang" dalam bahasa indonesia dan memahami bagaimana kata "yang" digunakan dalam prase dan pola kalimat bahasa indonesia pada contoh tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa, kata "yang" ternyata begitu kompleks dan tidak satu pun yang menggambarkan bagaimana "yang" digunakan dalam tatabahasa bahasa inggris (English Grammar), jadi bila ada yang mengatakan bahwa kata "yang" bahasa inggrisnya adalah ini, itu adalah salah besar.

    Dengan demikian, Pelg-grammar membuat kesimpulan bahwa kata "yang" tidak ada terjemahannya dalam bahasa inggris.

    Menafsirkan prase dan kalimat bahasa inggris yang mengandung kata "yang".

    Bila kata "yang" tidak dapat diterjemahkan kedalam bahasa inggris, maka satu-satunya cara agar kita dapat memahami struktur dan pola kalimat bahasa inggris adalah mencari struktur, pola, prase atau kalimat yang dapat ditafsirkan dengan makna "yang". Ingat! disini pelg-grammar mengatakan: "menafsirkan/ to interpret" dan bukan "menterjemahkan/ to translate". Oleh karena, penafsiran adalah wujud proses memaknai suatu struktur atau pola kalimat tertentu yang paling mendekati kebenaran (transforming syntax to semantic.pelg-grammar).

    Hasil identifikasi dan riset mengenai masalah diatas, ditemukan bahwa kata "yang" berdasarkan penafsiran pada beberapa struktrur dan pola kalimat bahasa inggris ada pada contoh berikut ini:

    1. Phrase (khususnya; noun phrase),
    2. Clause (khususnya; adjective clause),
    3. Kalimat tanya yang menggunakan Question Word (yaitu: who, what).

    Phrases

    #Referensi: Noun Phrase:
    Contoh:
    A nice friend.
    (Seorang teman yang baik/menyenangkan)


    Clauses

    #Referensi: Adjective clause:
    Contoh:
    The man who jumped into the water was dead yesterday.
    (Lelaki yang terjun ke laut mati kemarin).

    Question 

    #Referensi: Using question word [who, what] in a question:
    Contoh:
    What are you doing?
    (Apa yang sedang kau lakukan?)
    What makes you cry?
    (Apa yang membuat kau menangis?)
    Who told you that?
    (Siapa yang memberitahumu?)
    Who cares?
    (Siapa yang peduli?)


    Dari contoh transformasi bentuk/pola prase dan kalimat/klausa diatas, tidak serta merta kita memvonis bahwa kata "yang" sama dengan /who/ atau /what/. Akan tetapi kita dapat menggunakan pola diatas sebagai acuan untuk menambahkan kata "yang" pada saat kita "menafsirkan" sebuah konteks (baca: kalimat/sentence) kedalam wujud "penterjemahan".

  • WHAT WE DO

    We've been developing corporate tailored services for clients for 30 years.

    CONTACT US

    For enquiries you can contact us in several different ways. Contact details are below.

    Karya Nyata Ragam Kerajinan

    • Street :Road Street 00
    • Person :Person
    • Phone :+045 123 755 755
    • Country :POLAND
    • Email :contact@heaven.com

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.