ISI
Kegiatan pembangunan, industri dan aktivitas manusia serta pengaruh faktor alam pada umumnya telah memberikan pengaruh negatif pada kestabilan kawasan pantai. Faktor alam yang berpengaruh tehadap kondisi pantai antara lain timbulnya gelombang dan arus, terjadinya pasang surut, terjadinya sedimentasi dan abrasi yang berpengaruh pada berubahnya garis pantai serta kondisi sungai yang bermuara di perairan tersebut.
Aktivitas manusia yang berpengaruh terhadap kondisi pantai antara lain adalah pembangunan, reklamasi dan pengerukan dasar perairan untuk tujuan komersial yang berlebihan. Berkembangnya wisata bahari dibeberapa daerah pantai juga mendorong terjadinya perubahan kondisi alam menjadi lingkungan buatan dengan dibangunnya beberapa fasilitas penunjang yang diperlukan.
Saat ini beberapa kawasan pantai di Indonesia telah mengalami kerusakan. Pengamatan di beberapa stasiun penelitian di Jawa menunjukan adanya kenaikan muka air laut dan mengakibatkan berkurangnya kawasan pantai. Gelombang laut yang datang ke pantai dengan energi yang cukup besar serta erosi dapat menambah kerusakan kawasan pantai. Tingkat kerusakan akan relatif rendah apabila perlindungan alami pantai tetap terjaga. Banyaknya kawasan pantai yang dihuni maka apabila terjadi kerusakan akan memberikan kerugian yang cukup besar. Usaha mengatasi kerusakan fisik dalam skala bangunan maupun lingkungan sudah banyak dilakukan.
Pantai mundur merupakan akibat proses erosi pantai (abrasi) sehingga garis pantai menjadi mundur jauh dari garis pantai lama. Garis pantai secara alami berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan alam seperti adanya aktivitas gelombang, angin, pasang surut dan arus serta sedimentasi daerah delta sungai. Namun perubahan garis pantai dapat meningkat dengan adanya gangguan ekosistim pantai seperti hutan bakau sebagai penyangga pantai banyak dirubah fungsinya untuk dijadikan sebagai daerah pertambakan, hunian, industri dan daerah reklamasi kemudian pembuatan tanggul dan kanal serta bangunan-bangunan yang ada di sekitar pantai.
Untuk melindungi daerah pantai dari serangan gelombang, suatu pantai memerlukan bangunan peredam gelombang. Peredam gelombang adalah suatu bangunan yang bertujuan untuk mereduksi atau menghancurkan energi gelombang.
Proses terjadinya sedimentasi pada breakwater ini bermula dari arah arus gelombang yang ditahan lalu terpecahkan oleh breakwater ini arah arus dibelokan kedalam sisi breakwater sehingga sedimentasi yang terjadi terkumpul pada sisi bagian breakwater itu sendiri dan akibatnya terjadi pendangkalan di bagian sisi tersebut. Arus membawa berbagai macam partikel – partikel yang menyebabkan sedimentasi itu terjadi, berikut merupakan gambar ilustrasi sedimentasi yang terjadi pada Breakwater di pantai balongan indramayu :
(foto: Darmadi 18 april 2010)
Proses tersebut akan berlanjut sampai garis pantai yang terjadi sejajar dengan garis puncak gelombang yang terdifraksi. Pada keadaan tersebut transport sedimen sepanjang pantai menjadi nol. Seperti terlihat pada gambar 1-14, dimana arah gelombang dominan hampir tegak lurus garis pantai asli, garis puncak gelombang dari sisi kiri dan kanan pemecah berpotongan di titik A. Puncak cuspate akan terjadi pada titik A. Dengan demikian pembentukan tombolo tergantung pada panjang pemecah gelombang lepas pantai dan jarak antara bangunan dengan garis pantai. Biasanya tombolo tidak terbentuk apabila panjang pemecah gelombang lebih kecil dari jaraknya terhadap garis pantai. Jika bangunan menjadi lebih panjang dari pada jaraknya terhadap garis pantai maka kemungkinan terjadinya tombolo semakin tinggi.
Setelah dibuatnya breakwater pada sepanjang pantai balongan indramayu selain bermanfaat guna menanggulangi proses abrasi serta sedimentasi, bagi warga sekitar pantai dengan adanya Breakwater ini dijadikan sebagai tempat wisata serta tempat memancing hal itu dapat kita kunjungi disana ada wisata pantai balongan indramayu serta wisata pantai balongan indah baru sebagai salah satu tempat wisata bahari di indramayu yang dikelola oleh perkumpulan karang taruna sekitar dan swadaya warganya.