Secara umum, terdapat rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam penerapan PAKEM. Rambu-rambu tersebut dapat dipilahkan ke dalam 2 (dua) konteks, yaitu konteks pembelajaran dan konteks penunjang pembelajaran. Rambu dalam konteks pembelajaran adalah hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Konteks penunjang adalah hal-hal pendukung yang perlu dilakukan oleh guru guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Aspek ini perlu dipersiapkan dan dilakukan guru di luar proses pembelajaran.
Aspek Pembelajaran
1. Membangun suasana belajar yang kondusif.
a. Guru mengupayakan suasana kelas siap untuk diberikan pembelajaran.
b. Mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu pembelajaran.
c. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan perasaan aman, nyaman, tanpa rasa takut/ kuatir.
d. Guru tak henti menanamkan keberanian untuk mengemukakan pendapat.
2. Melibatkan semua siswa.
a. Perhatian guru pada seluruh siswa.
b. Guru memberikan perhatian lebih pada anak yang kurang atau belum tertib.
c. Kegiatan pembelajaran, seperti tanya-jawab, diskusi, kerja kelompok dan energizer membuat semua anak terlibat.
d. Menghindari 1 (satu) anak memborong beberapa respon atau jawaban.
3. Mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban.
a. Membuat pertanyaan yang memungkinkan munculnya banyak jawaban.
b. Menghindari pertanyaan dengan jawaban tunggal kecuali untuk kuiz.
4. Merespon dan menghargai semua jawaban.
a. Guru selalu merespon dan menghargai semua jawaban, misalnya “bagus”, “oke”.
b. Membiasakan menjawab bergantian, dan menghindari siswa berebut menjawab atau bertanya.
5. Memberi tugas yang jelas.
a. Memberikan tugas yang mudah dipahami siswa.
b. Melengkapi dengan instruksi atau petunjuk tertulis bilamana perlu.
6. Memanfaatkan energizer, ice breaking dan humor.
a. Guru memanfaatkan dan yel-yel pendek sebagai jeda pembelajaran.
b. Guru memberikan ice breaking atau yesl pendek paling lama setiap 20 menit sekali.
c. Menyelingi humor yang berkaitan dengan materi pelajaran kalau guru bisa.
7. Memperhatikan waktu.
a. Memberitahu siswa alokasi atau batasan waktu penyelesaian setiap tugas.
b. Mengelola setiap kegiatan sesuai waktu.
c. Tidak menunggu siswa benar-benar selesai.
d. Menghindari bertanya “Sudah selesai?”, tetapi mengatakan “waktu tinggal 1 menit lagi”
8. Memanfaatkan sumber dan media pembelajaran yang tepat.
a. Menguasai materi secara optimal.
b. Mampu memilih sumber dan media yang sesuai dengan materi.
9. Mendampingi siswa menyelesaikan tugas.
a. Memberi tugas dan mendampinginya, bukan untuk ditinggal keluar.
b. Memantau dan membantu setiap anak atau kelompok dalam mengerjakan tugas.
c. Mengarahkan hasil kerja siswa setiap saat menemukan hal-hal yang perlu dibenahi.
10. Mengakomodasi gaya belajar siswa.
a. Member variasi kegiatan pembelajaran dengan berbagai metode.
b. Mengupayakan di setiap kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya duduk menghadap buku, tetapi juga ada saat berdiri, berjalan atau bergerak fisiknya.
Konteks Penunjang
1. Membangun lingkungan belajar yang kreatif.
a. Menyediakan banyak sumber informasi.
b. Mengelola lingkungan agar sarat informasi.
c. Menghindari sumber pengetahuan hanya dari buku.
2. Memberi kesempatan siswa berkarya dan menuangkan kreativitas.
a. Menyediakan sarana untuk berkarya.
b. Menyediakan wahana untuk memamerkan karya siswa.
c. Mengadakan momen menghargai karya.
3. Mengalolasikan waktu dan media untuk menghargai dan memajangkan hasil karya siswa.
a. Mengadakan momen untuk memajangkan karya.
b. Mengadakan kegiatan apresiasi, merespon atau menghargai karya oleh siswa dan guru.
Catatan
Bila melihat item-item yang harus dilakukan dalam rangkan penerapan PAKEM, maka akan timbul kesan rumit dan ribet. Karena itu, perlu ditekankan bahwa pada dasarnya PAKEM merupakan sebuah bentuk penerapan paradigma pembelajaran. PAKEM perlu dijadikan kebiasaan agar item-item tersebut tidak terasa berat dan rumit.
Ibaratnya, PAKEM adalah tugas seorang calon ibu yang menunggu kelahiran anaknya. Bila tugas-tugas yang harus dikerjakan sesudah anaknya lahir ditulis satu-persatu, dapat dipastikan akan menjadi berlembar-lembar halaman.
Ketika seseorang benar-benar siap menjadi seorang ibu, tugas-tugas tersebut akan berjalan begitu saja. Apalagi bila sang ibu menyambut kehadiran bayi itu dengan senang hati dan penuh harapan.
0 komentar:
Posting Komentar