• Prinsip Belajar Sambil Bermain untuk TK dan PAUD

    Kalimat belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar adalah kalimat yang sudah sangat sering kita dengar, pada tingkat pendidikan di TK (Taman Kanak Kanak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Memang pada dasarnya anak-anak seusia TK dan PAUD tidak boleh dijejali dengan beban belajar yang melampaui kapasitas mereka. Perlu teknik-teknik khusus sehingga proses belajar bagi mereka menyenangkan. Nah, untuk tujuan ini, pembelajaran dilakukan sembari bermain.

    belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar adalah salah satu prinsip penting dalam pendidikan anak pra sekolah seperti yang sedang duduk di bangku TK atau PAUD
    belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar?


    Bagi anak-anak kecil yang masih duduk di TK atau PAUD, bermain adalah hak mereka yang sangat penting untuk dipenuhi. Melalui proses bermain maka perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional serta spiritual mereka akan berjalan dengan baik. Itulah sebabnya saat duduk di bangku TK atau PAUD anak-anak tidak diajarkan materi pelajaran (konten) sebagaimana anak-anak yang lebih besar. Pada masa ini, mereka dipersiapkan untuk berkembang dengan baik kemampuan motoriknya, sosio-emosional dan spiritualnya hingga kognitifnya agar nantinya pada jenjang selanjutnya (Sekolah Dasar) sudah mampu menerima pelajaran dengan baik.

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di TK dan PAUD lebih sebagai kegiatan bermain sehingga mereka nantinya dengan secara tidak langsung mengembangkan sikap yang baik demikian juga untuk logika dan etika atau sopan santun. Kegiatan bermain dan belajar haruslah membuat mereka aktif menggunakan anggota-anggota tubuh, menggerakkannya sehingga perkembangan fisik dan mental dapat berlangsung secara seimbang sesuai potensinya.

    Kegiatan bermain di bangku TK dan PAUD dapat dilakukan dengan orang lain (guru dan teman-teman), aktif, mengeksplorasi hal-hal baru yang mungkin belum pernah mereka lakukan sebelumnya, berbicara pada diri sendiri, berkomunikasi dengan orang lain, menantang secara fisik dan mental (kognitif), diberikan contoh bagaimana mengerjakan atau melakukan sesuatu terlebih dahulu, berlatih untuk mengulang-ulang suatu keterampilan, dan tentu saja bergembira dan bersenang-senang.

    Dengan kegiatan bermain ini anak-anak juga akan merasa disayangi, membangun kepercayaan dirinya, merasakan kesenangan, kebahagiaan dan rasa aman, peduli dengan orang lain dan lingkungannya, dan mengembangkan sel-sel syaraf di otaknya.

    Baca Juga:
    Beberapa Pilihan Permainan Saat Anak Belajar Berpuasa
    Aneka Game Mendukung Gaya Belajar Siswa
    Tips Mengajar Anak Membaca
    Ayo Menggambar Tikus dengan Sidik Jari
    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
  • 0 komentar:

    Posting Komentar