Sekolah atau madrasah yang penyelenggaraannya berada di bawah naungan yayasan "stempel" memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
KEUNTUNGAN
Keuntungan pengelolaan sekolah atau madrasah demikian dirasakan oleh kepala dan guru sekolah setempat.
"Kebebasan" Kepala Sekolah
Kepala sekolah memiliki kebebasan penuh dalam mengelola sekolah. Memimpin sekolah di bawah yayasan "stempel" lebih ringan, tanpa beban bagi kepala sekolah, sebab paling tidak tekanan struktural, dari atasan, tidak dihadapi oleh kepala sekolah. Kepala sekolah dapat memimpin tanpa dituntut pertanggungjawaban.
"Kebebasan" Kepala Sekolah
Kepala sekolah memiliki kebebasan penuh dalam mengelola sekolah. Memimpin sekolah di bawah yayasan "stempel" lebih ringan, tanpa beban bagi kepala sekolah, sebab paling tidak tekanan struktural, dari atasan, tidak dihadapi oleh kepala sekolah. Kepala sekolah dapat memimpin tanpa dituntut pertanggungjawaban.
Tidak jarang sekolah atau madrasah demikian dapat maju dengan pesat, bilamana kebetulan berada di tangan kepala sekolah yang visioner. Kepala sekolah dapat menjalankan kebijakan terbaiknya tanpa banyak pihak yang mungkin mempersoalkannya. Masalahnya, banyak sekolah yang stagnan, alias tidak berkembang karena kepala sekolah swasta yang demikian tidak begitu banyak jumlahnya.
"Kebebasan" Guru
Kebebasan yang sama dinikmati oleh guru dan pegawai sekolah swasta yang diselenggarakan oleh yayasan "stempel". Mereka bekerja dengan sedikit beban tanggung jawab, apalagi apabila kepala sekolah atau madrasah juga tidak menuntut kinerja tertentu. Bekerja di sekolah atau madrasah semacam ini biasanya bahkan tidak banyak tertuntut tanggung jawab.
Di antara kerugian penyelenggaraan sekolah di bawah naungan yayasan "stempel" adalah:
Arah Kebijakan Pendidikan Tidak Jelas
Ketergantungan pada kompetensi guru dan kepala sekolah menjadikan arah kebijakan pendidikan di sekolah atau madrasah yang diselenggarakan oleh yayasan "stempel" pada umumnya tidak jelas. Pengelolaan sekolah hanya mengalir, tanpa kejelasan target kinerja maupun kemajuan yang harus dicapai oleh sekolah.
Arah Kebijakan Pendidikan Tidak Jelas
Ketergantungan pada kompetensi guru dan kepala sekolah menjadikan arah kebijakan pendidikan di sekolah atau madrasah yang diselenggarakan oleh yayasan "stempel" pada umumnya tidak jelas. Pengelolaan sekolah hanya mengalir, tanpa kejelasan target kinerja maupun kemajuan yang harus dicapai oleh sekolah.
Rawan Konflik Kepemimpinan
Sekolah atau madrasah semacam ini biasanya tidak memiliki kejelasan aturan mengenai periode kepemimpinan. Ketidakjelasan masa jabatan menjadikan sekolah atau madrasah potensial menghadapi konflik bilamana terjadi pergantian kepala sekolah. Mungkin tidak menjadi soal, bilamana pergantian kepala sekolah terjadi karena permintaan kepala sekolah, tetapi bila dilakukan oleh pihak penyelenggara dan kepala sekolah atau madrasah yang diganti tidak berkenan akan potensial menimbulkan persoalan.
Sulit Dikembangkan
Sekolah atau madrasah yang biasa bebas dari aturan akan relatif sulit dikembangkan. Hal ini dikarenakan para guru, pegawai dan mungkin juga kepala sekolah terlanjur nyaman dengan pola kerja sebelumnya. Manusia lebih mudah menyesuaikan diri ke dalam "kebebasan" dari keteraturan, dibandingkan sebaliknya.
0 komentar:
Posting Komentar