Usia muda tak jarang menjadi waktu yang sangat ideal untuk memulai sebuah usaha, atau mulai belajar berbisnis. Seringkali karena faktor minimnya pengalaman dan keterbatasan modal, entrepreneur-entrepreneur muda tumbang satu per satu bersama bisnis mereka.
Namun, tak jarang pula muncul entrepreneur-entrepreneur muda yang dengan ide kreatifnya, mampu bertahan menjalankan roda bisnis yang
digelutinya. Salah satu contoh nyatanya adalah Agung Nugroho Susanto, pengusaha muda berusia 26 tahun, yang kini tengah berkibar dengan bisnis laundry-nya, dengan brand Simply Fresh Laundry.agung0911Bisnis laundry yang dijalankan Agung, sebenarnya bukanlah bisnisnya yang pertama. Sebagai seorang pebisnis muda, Agung pun mengaku pernah gagal dua kali saat coba menjalankan dua bisnis yang berbeda. Namun, hal itu tidaklah mematikan rasa penasarannya terhadap dunia entrepreneurship. “Saya juga pernah menjalankan dua bisnis yang berbeda, sebelum coba bisnis laundry. Setelah sebelumnya usaha di bidang distro pakaian dan usaha konter handphone mengalami kegagalan, saya tetap yakin bahwa saya bisa menjalankan suatu usaha Mandiri. Dan pilihan saya adalah bisnis laundry,” kenang Agung, saat menceritakan awal perjuangannya kepada Ciputraentrepreneurship.com.
Awal menjalankan bisnis laundry-nya Februari 2006, Agung yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa smester 6 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengaku harus menggadaikan BPKB sepeda motor miliknya untuk mendapatkan modal awal. Selain itu, perjuangannya dalam menjalankan roda awal bisnis laundry-nya pun tidak bisa dikatakan gampang. Telebih, ia pun dituntut keluarganya untuk menyelesaikan perkuliahan tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan.
“Saat itu juga saya masih kuliah, sering sampai tidak tidur 24 jam karena untuk menggiling pakaian konsumen, karena jumlah mesin yang terbatas namun orderan yang banyak. Otomatis untuk menjaga kepuasan pelanggan untuk bisa jadi 1 hari jadi saya rela lembur 24 jam. Dan saya ingat saat musim ujian kuliah pun belajar nyambi di outlet laundry, jadi sambil melayani pelanggan saya juga belajar,” ujarnya.
Jalur bisnis yang ia rintis awalnya tak mendapatkan persetujuan dari kedua orangtuanya. Bahkan saat lulus kuliah tahun 2007, atas desakan orangtuanya, Agung sempat melamar untuk menjadi pegawai Bank Indonesia dan ia lolos sampai tahap wawancara. Namun karena tekadnya sudah bulat untuk menjadi seorang entrepreneur, Agung menolak kesempatan tersebut.
“Saya minta waktu satu tahun untuk membuktikan kalau saya bisa berbisnis. Jika gagal saya mau diminta untuk kerja di mana saja. Alhamdullilah bisnis saya berkembang dari 2 outlet langsung menjadi 30 outlet di tahun 2008. Akhirnya orangtua mendukung saya dan menerima keputusan saya,” sambungnya.
Dalam menjalankan bisnis laundrynya, Agung tak ragu menyebut jasanya sebagai trendsetter bagi bisnis serupa. Namun, Agung tidaklah langsung puas dengan pencapaiannya saat ini. Inovasi selalu dilakukan, untuk meningkatkan pelayanan. Bahkan dia memiliki tim research development, yang terus digenjot untuk menghasilkan inovasi baru. Salah satunya adalah penggunaan Digital Scales Connected Computer yang merupakan timbangan digital yang langsung terkoneksi kedalam software komputer. Sehingga pelayanan menjadi lebih cepat dan ringkas.
Sebagai seorang entrepreneur, Agung berhasil meraih beberapa penghargaan, antara lain; dua Rekor MURI sbg Waralaba laundry kiloan pertama di Indonesia, dan sebagai laundry pertama di Indonesia yang menggunakan tekhnologi ultra violet, Juara 1 Wirausaha Muda Mandiri tahun 2009 tingkat nasional, dan Asia Pasific Entrepreneur Award tahun 2010.
Dengan menggunakan sistem waralaba, Simply Fresh Laundry kini telah memiliki 180 outlet yang tersebar dari Aceh sampai Papua, dan berada di lebih dari 50 kota di Indonesia. Agung yakin, bisnisnya bisa membuka banyak lahan kerja baru. “Saya melihat dengan membuka peluang usaha waralaba laundry kiloan akan membuat banyak orang menjadi pengusaha, dan menciptakan banyak lapangan kerja.Ssekarang jumlah karyawan kami total sampai dengan 1.300 orang kurang lebih,” ujarnya.
Saat ini, Andri memandang dunia entrepreneur di Indonesia sangat menjanjikan. Baik pemerintah maupun pihak swasta, saat ini cukup aktif dalam mengembangkan dunia entrepreneurship terutama bagi entrepreneur muda. Untuk itu, selain ilmu yang dimiliki, seorang entrepreneur muda harus berani mencoba, dan terus mencoba. Bagi Andri, mimpi tak akan bisa terwujud tampa usaha yang nyata.
“Sering mengikuti seminar, workshop, membaca buku motivasi dan yang berkaitan dengan bisnis, serta yang pasti harus mau action. tanpa action ilmu akan sia-sia. Setiap hal besar adalah sekumpulan hal-hal kecil yang dilakukan. Dan yang penting juga adalah berani bermimpi, bermimpi dengan keyakinan untuk membuat bisnisnya menjadi besar,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar