• Masa Magang Kognitif (Cognitive Apprenticeship)

    Teori Masa Magang Kognitif (Cognitive Apprenticeship Theory)

    Albert Bandura pada tahun 1997 mengajukan sebuah teori yang disebut teori pemodelan tingkah laku. Padanya diajukan pula mengenai masa magang kognitif (cognitive apprenticeship). Menurut teori masa magang kognitif ini, seseorang dapat mempelajari suatu keterampilan melalui orang lain yang telah memiliki keahlian tentang keterampilan tersebut. Teori tentang magang kognitif ini muncul sebagai sebuah desain untuk mengatasi hambatan saat seorang yang ahli mengenai keterampilan tertentu seringkali gagal untuk mengajarkan keterampilan itu pada orang lain karena adanya masalah-masalah implisit terkait keterampilan tersebut.

    Sebagai salah satu teori yang termasuk ke dalam kontruktivisme, cognitive apprenticeship (masa magang kognitif) berperan untuk memudahkan siswa dalam melakukan pengamatan, mencoba, dan berlatih dengan keterampilan tersebut dengan bantuan guru atau ahli. Akan tetapi, menurut Bandura, agar siswa dapat benar-benar menguasai keterampilan yang diajarkan, mereka juga harus mempunyai perhatian, dan memiliki motivasi belajar yang kuat. Selain itu, keterampilan harus diajarkan secara kontekstual agar benar-benar berhasil dengan baik.

    3 Tahap dalam Masa Magang Kognitif (Cognitive Apprenticeship)

    Menurut para ahli konstruktivis, dalam masa magang kognitif (cognitive apprenticeship), ada 3 tahap yang harus tersedia bagi siswa selama mereka mempelajari sebuah keterampilan, yaitu:
    1. Tahap kognitif (pada tahap ini siswa mengembangkan pemahaman tentang pengetahun/keterampilan deklaratif)
    2. Tahap asosiatif (pada tahap ini kesalahan-kesalahan dan kekeliruan pada tahap kognitif kemudian disadari oleh siswa, dan mulai dikurangi sementara hal-hal yang bersifat penting bagi keterampilan tersebut akan mengalami penguatan-penguatan)
    3. Tahap otonom (pada tahap ini keterampilan yang dipelajari semakin diasah dan dipertajam sehingga bersifat otonomous)
    Dalam pengajaran keterampilan dengan masa magang kognitif (cognitive apprenticeship), seorang siswa dapat mengamati ahli yang sedang melakukan suatu keterampilan yang akan dipelajari, sambil mendengarkan penjelasan-penjelasan yang dilakukan oleh ahli (guru) tersebut. Kemudian, siswa mencoba melakukan seperti apa yang dilakukan oleh guru di bawah pengawasan guru sambil diberikan koreksi-koreksi jika melakukan kekeliruan dan penjelasan tambahan yang diperlukan.

    Allan M. Collins dan John Seely Brown telah mengembangkan 6 macam metode mengajar yang didasarkan pada teori masa magang kognitif milik Albert Bandura, yaitu pemodelan, perancahan, pembinaan, refleksi, artikulasi dan eksplorasi
    6 Metode Mengajar yang berakar dari Teori Masa Magang Kognitif

    6 Metode Mengajar Masa Magang Kognitif (Cognitive Apprenticeship)

    Allan M. Collins dan John Seely Brown telah mengembangkan 6 macam metode mengajar yang didasarkan pada teori masa magang kognitif milik Albert Bandura, yaitu: 
    Teruskan Membaca »
  • 0 komentar:

    Posting Komentar