• Otak dan Hubungannya dengan Perkembangan (Seri Psikologi Pendidikan)

    Melanjutkan pembelajaran kembali kita akan psikologi pendidikan, marilah bapak dan ibu guru, kali ini kita akan membahas bagaimana otak manusia itu dalam hubungannya dengan perkembangan psikologi seseorang, dalam hal ini siswa.

    Beberapa dekade ke belakang dan beberapa dekade ke depan, kita akan semakin banyak melihat bangaimana perkembangan penelitian dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan otak manusia. Para ahli menyebut bidang ini sebagai neuroscience (neurosains). Pada tahun 1998 saja, para ahli psikologi pendidikan telah mempelajari isu yang sangat hangat tentang bidang yang disebut cognitive neuroscience (neurosains kognitif) dalam hubungannya denganpendidikan. Para peneliti dan pengusung ide tentang neurosains  menyatakan bahwa otak manusia adalah kumpulan sistem-sistem yang sangat kompleks dan bekerja secara bersama-sama sehingga membentuk suatu pemahaman, menemukan pola-pola tertentu, menciptakan aturan-aturan, dan membuat pengalaman-pengalamannya menjadi masuk akal, pada seseorang saat ia berpikir. Sistem-sistem ini berubah dari waktu ke waktu sepanjang kehidupan seseorang selama ia melewati tahap-tahap perkembangan dan pendewasaan.

    otak manusia, kini menjadi objek menarik dalam bidang neurosains, suatu cabang ilmu baru yang mempelajari bagaimana otak bekerja saat seseorang belajar
    fungsi bagian-bagian otak menarik bagi ahli neurosains dan psikologi pendidikan (credits: aboutmodafinil.com)

    Tahukah bapak dan ibu guru jika otak manusia itu merupakan bagian dari sistem saraf? Ada 7 area (wilayah) pada otak dan setiap wilayah atau area ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula. Misalnya saja, jika bapak dan ibu guru melihat gambar penampang otak, maka bapak ibu guru akan menemukan bagian yang berbentuk seperti bulu ayam pada bagian belakang otak. Bagian yang berbentuk seperti bulu (pada gambar penampang otak) tersebut bernama cerebellum (otak kecil) yang berfungsi untuk mengkoordinasi dan menyeimbangkan gerakan-gerakan motorik halus, misalnya membuat seorang penari pendet dari Bali dapat menggerakkan jari-jari tangannya dengan indah sambil memadukannya dengan dengan gerakan mata, kaki dan bagian tubuh lainnya.
    Teruskan Membaca »
  • 0 komentar:

    Posting Komentar